I HATE MONDAY


Bagi sebagian orang yang harus memulai aktivitasnya sehari-hari pada hari Senin tentu memahami judul artikel saya ini. Disaat memori otak kita masih membekas dengan moment santai pada hari Sabtu dan Minggu, atau badan ini masih capek dengan aktivitas kita pada hari Minggu kemarin, lalu tibalah hari Senin dimana kita harus memulai lagi aktivitas sehari-hari sampai nanti hari Jumat maka melintaslah dalam pikiran kita kata-kata "I hate Monday" dan dibarengi dengan perasaan " bad mood " alias malas.

Tanpa kita sadari sebenarnya siklus seperti ini tidak menguntungkan bagi diri kita ( sebenarnya kalau mau jujur sih yang paling dirugikan adalah perusahaan tempat kita bekerja atau negara yang menggaji kita ). Coba kita renungkan kerugian apa yang terjadi akibat kata-kata I hate Monday yang pasti diikuti dengan bad mood itu. Akibat dari bad mood adalah penurunan motivadi kerja kita yang sudah barang tentu akibat terakhirnya adalah menurunnya produktivitas kerja kita. Yang paling sederhana sajalah kita ambil contoh rugi waktu dari kondisi ini. Pekerjaan yang seharusnya dapat kita selesaikan pada hari Senin menjadi tertunda selesainya pada hari Selasa. Akibatnya seperti efek domino yaitu pekerjaan kita penyelesaiannya menjadi tertunda keesokan harinya dan begitu seterusnya.

Yang ingin saya sampaikan sebenarnya adalah bagaimana suatu kata negatif berakibat sangat buruk bagi pekerjaan kita. Setujukah anda bila saya katakan perasaan dipengaruhi oleh pikiran dan pikiran terpengaruh dengan perasaan. Jadi antara pikiran dan perasaan sangat berhubungan erat saling mempengaruhi. Mungkin supaya tidak usah memikirkan terlalu lama biar gampangnya saya beri contoh saja.

  • Pikiran Mempengaruhi Perasaan : Contoh kongkritnya perasaan bad mood yang terjadi akibat pikiran kita yang membenci hari Senin.
  • Perasaan Mempengaruhi Pikiran : Contoh kongkritnya adalah ketika kita sedang sedih atau marah kemudian kita belajar, apakah kita bisa konsentrasi ?

Kalau digambarkan hubungan antara pikiran dan perasaan adalah seperti gambar diatas.

Pikiran dan perasaan seperti akan saling mempengaruhi, apa mempengaruhi apa bisa terjadi tergantung mana dulu yang mulai. Namun akibat pastinya dari pikiran dan perasaan yang saling mempengaruhi tersebut adalah pada sikap kita nantinya. Pikiran dan perasaan negatif akan membuat sikap kita ikut menjadi negatif pula. Contohnya adalah perasaan bad mood yang muncul setiap pada hari Senin, akibat berikutnya dari perasaan negatif itu adalah timbul sikap malas pada diri kita. Sikap kita yang malas mengakibatkan tidak adanya aktivitas yang kita lakukan saat itu. Kita saat malas cenderung diam segan melakukan kegiatan apapun. Bagi yang senang membaca tentu kegiatannya adalah membaca koran atau yang bosan membaca koran akan bermain game. Bagi yang senang surfing internet maka kegiatannya seharian hanya internetan saja. Akibat selanjutnya adalah pekerjaan yang tidak dikerjakan sama sekali. Pekerjaan yang terbengkelai membuat perasaan jadi was-was atau pikiran menjadi cemas, selanjutnya sikap kita menjadi khawatir dan perilaku kita menjadi tidak terkontrol. Perilaku yang tidak terkontrol menyebabkan pekerjaan kita menjadi tidak sempurna. Begitu seterusnya Siklus Sebab Akibat mempengaruhi manusia.

Apa yang harus kita perbaiki selanjutnya? Membiasakan kita berpikir selalu positif ? Sepertinya sulit untuk membuat otak kita membiasakan cara berpikirnya. Untuk tahap awal memang tidak mudah membiasakan otak untuk melakukan proses pemikiran seperti yang kita inginkan. Nanti pada tahab selanjutnya setelah kita melatihnya terus menerus baru bisa melakukan ini. Jadi bagi kita yang selama ini tidak menyadari akibat buruk dari pikiran negatif maka untuk memulainya detik ini juga adalah Mengontrol Otak kita. Jangan biarkan otak melenceng dari rel yang telah kita tetapkan detik ini yaitu rel pikiran positif. Jaga terus otak kita supaya tidak melenceng masuk ke rel pikiran negatif yang memang selalu berdampingan dekat dengan pikiran positif. Apabila terlanjur melenceng maka kita harus cepat menyadari dan segera mengembalikan otak kita untuk berjalan di rel pikiran positif.

Coba anda lakukan ini terus menerus selama 45 hari yang menurut beberapa ahli psikologi untuk membuat kebiasan menjadi sukses terjadi apabila kita bisa melakukannya dalam waktu minimal 45 hari terus menerus tanpa ada kesalahan sedikitpun. Bila otak melenceng dari relnya berarti kita harus mengulang lagi dari awal lagi sampai kita sukses menguji coba kebiasaan selama 45 hari terus menerus tanpa ada kegagalan atau kesalahan. Selamat mencoba semoga pikiran positif berhasil menjadi bagian dari diri kita.

Tidak ada komentar: